Rabu, 08 April 2009

Wonogiri Undang Investor Kembangkan Air Terjun Setren

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri, Jawa Tengah, menawarkan kepada kalangan investor untuk menggarap pembangunan obyek wisata air terjun Setren.

Menurut data dari Badan Penanaman Modal (BPM) Jateng, di Semarang, Sabtu, total nilai investasi pembangunan obyek wisata berada di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri mencapai Rp2,3 miliar.

Jenis pekerjaan yang ditawarkan antara lain penataan parkir besar, gapura, loket, kios cinderamata, kantor pengelola, panggung terbuka, toilet, pagar pengaman jalan, pengerasan jalan, penataan parkir mobil, warung tradisional, shelter pengunjung, pos keamanan, dan gardu pandang.

Obyek wisata Setren memiliki potensi daya tarik alam fisik pemandangan berupa air terjun Condromoyo, air terjun Manikmoyo, air terjun Tejomoyo, Sendang Drajat, Sendang Kanastren, memiliki daya tarik alam biotis berupa area hutan lindung dengan karakteristik pohon pinus, palem, tanaman langka, dan beberapa jenis satwa kera maupun burung.

Selain itu memiliki daya tarik budaya berupa petilasan pertapaan Girimanik yang memiliki nilai sejarah, ritual, sedangkan akses jalan menuju obyek wisata berupa jalan aspal sudah cukup baik dan perlu peningkatan perkerasan jalan penghubung antarobyek wisata.

Investasi yang diharapkan Pemkab Wonogiri adalah dalam bentuk kerja sama, pemasaran, dan promosi untuk mengembangkan obyek wisata air terjun Setren.

Bappeda Kabupaten Wonogiri bekerjasama dengan Akademi Teknik YKPN Yogyakarta telah melakukan penyusunan master plan obyek wisata Setren pada tahun 2003.

Obyek wisata tersebut mampu mendatang turis domestik dan mancanegara jika dibangun dan dikelola dengan baik.

SLOGOHIMO

Slogohimo sebenarnya telah dikenal oleh seantero dunia. Buktinya, nama slogohimo telah masuk ke dalam Ensiklopedia Bebas 'WIKIPEDIA'. Coba saya klik http://id.wikipedia.org/wiki/Slogohimo%2C_Wonogiri maka kita akan menemukan profil mengenai Slogohimo, meskipun hanya sekilas. Berikut ringkasan profil Slogohimo dalam Wikipedia:

Penduduk
Sebagian besar penduduk Slogohimo adalah petani musiman. Mengingat daerah yang tandus pada musim kemarau maka sebagian besar kaum laki-lakinya menjadi perantau, dan apabila pada musim penghujan mereka kembali ke desanya untuk bercocok tanam.

Obyek wisata
Di kecamatan Slogohimo terdapat 2 obyek wisata yang terkenal, yaitu hutan lindung Donoloyo dan air terjun Girimanik.

Luas 64,15 km²
Jumlah penduduk 46.391 (2003)
Kepadatan 723 jiwa per km² (2003)

Mari kita kenalkan Slogohimo seisinya ke seluruh penduduk dunia, tentunya dengan santun, penuh kearifan, kedamaian, tidak rasis, dan beradab.

GIRIMANIK

Girimanik merupakan kawasan wisata alam yang berudara sejuk dengan panorama alam yang sangat indah. Di kawasan wisata ini terdapat tiga buah air terjun yang dinamakan Air Terjun Manik Moyo, Tinjo Moyo, serta Condromoyo. Air Terjun Manik Moyo mempunyi ketinggian 70 meter sedangkan Air Terjun Tinjo Moyo mempunyai ketinggian 30 meter. Tidak jauh dari Air Terjun Manik Moyo terdapat sebuah tempat sakral peninggalan atau petilasan Raden Mas Said yang dikenal dengan nama Batu Resi.

WISATA KAB WONOGIRI

Wisata Kab. Wonogiri
(28-06-2007) -
WADUK GAJAH MUNGKURWaduk Gajah Mungkur terletak kurang lebih 2,5 kilo meter arah selatan kota Wonogiri.
Panorama alam yang asri, indah dan sejuk dengan fasilitas Rumah Makan Apung, Keramba, Hotel, Rumah Makan
Special Ikan Bakar sangat tepat sebagai pelepas lelah dan tempat istiharat yang nyaman bagi keluarga. Disetiap bulanbulan
tertentu di Obyek wisata Gajah Mungkur sering diadakan event-event wisata ritual dan olah raga antara lain :-
Bulan Muharam/Suro : Jamasan Pusaka Mangkunegaran- Bulan Syawal : Syawalan ketupat, panggung hiburan dan
pentas seni budaya Reog, Tari Kethek Ogleng, Campursari dan Orkes Dangdut.PANTAI SEMBUKANKabupaten
Wonogiri merupakan satu-satunya Kabupaten/kota di wilayah Surakarta yang memiliki pantai.Pantai Nampu dan
Sembukan terletak di Kecamatan Paranggupito kurang lebih 40 Km arah selatan Kota Wonogiri.Pantai Sembukan
terkenal sebagai pantai ritual yang ramai dikunjungi orang untuk bermeditasi dan ngalab berkah.Pantai Nampu sangat
elok dan alami dengan hamparan pasir putih dan pantai yang sangat panjang cocok untuk rekreasi keluarga dengan
minuman kas air kelapa muda. Disamping pantai Nampu juga tidak kalah eloknya adalah pantai sembukan yang
jaraknya dari Kantor Kecamatan Parnggupito kurang lebih berjarak 3,5 km, juga pada waktu-waktu tertentu diadakan
acara larung yang juga dilanjutkan dengan acara wayangan. Jika ingin berwisata di pantai sembukan jangan lupa
membawa kail karena disana banyak orang yang mengail mencari ikan sambil menikmati indahnya pemandangan alam
laut yang menawan. PANTAI NAMPUKabupaten Wonogiri merupakan satu-satunya kabupaten/kota di wilayah Surakarta
yang memiliki pantai.Pantai Nampu dan Sembukan terletak di Kecamatan Paranggupito kurang lebih 40 Km arah selatan
Kota Wonogiri.Pantai Sembukan terkenal sebagai pantai ritual yang ramai dikunjungi orang untuk bermeditasi dan
ngalab berkah.Pantai Nampu sangat elok dan alami dengan hamparan pasir putih dan pantai yang sangat panjang
cocok untuk rekreasi keluarga dengan minuman kas air kelapa mudaKHAYANGANWonogiri kaya akan wisata ritual,
karena menurut sejarahnya wonogiri didirikan oleh RM. Said (Pangeran Sambernyowo/Mangkunegoro I)Salah satu
petilasan RM.Said adalah Dlepih/Khayangan yang terletak di Kecamatan Tirtomoyo kurang lebih 25 Km arak ke selatan
Kota Wonogiri, sebagai wisata ritual banyak dikunjungi orang untuk meditasi dan ngalab berkah pada malam Selasa
Kliwon dan Jum’at Kliwon.Wisata Ritual lainnya adalah :- Pemakaman Gunung Giri- Tempat Pusaka
Mangkunegaran- Sendang SiwaniBanyak keindahan alam yang dimiliki Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. Selain terkenal
dengan wisata spiritual Kahyangan, berbagai potensi ekonomi banyak ditemukan di kecamatan ini. Kecamatan
Tirtomoyo menjadi salah satu wilayah berpotensi di Wonogiri. Keadaan alam yang dikelilingi bukit tersebut seakan-akan
terbelah menjadi dua. Hal ini karena di tengah-tengah wilayah seluas 9. 301.08 hektare (ha) itu mengalir Sungai Wiroko.
Sungai terbesar di daerah tersebut dan menjadi sungai penghidupan masyarakat. Potensi kerajinan yang cukup banyak
di wilayah ini menjadi salah satu potensi yang perlu digarap. Keberadaan obyek wisata spiritual Kahyangan, menambah
kekayaan potensi di kecamatan ini. Lokasi tersebut selalu disinggahi oleh petinggi daerah dan setiap Bulan Sura digelar
wayang kulit semalam suntuk. Guna menarik wisatawan, pengelola obyek wisata di Bulan Sura membuat obor
sepanjang jalan masuk. Menurut penuturan beberapa warga stempat, lokasi wisata Kahyangan merupakan tempat
bertapa Panembahan Senapati, salah satu leluhur Kerajaan Mataram. Bahkan, menurut kepercayaan masyarakat, air di
lokasi tersebut membawa berkah dan menjadi sumber kecantikan atau awet muda saat dibasuhkan ke muka. Lokasi
wisata tersebut, boleh dibilang belum optimal difungsikan. Belum banyak wisatawan yang mampir ke lokasi tersebut.
Bagi masyarakat sekitar Surakarta, Kahyangan sudah sangat terkenal. Untuk mendukung promosi, pihak Dinas
Perhubungan, Pariwisata, Seni dan Budaya (DPPSB) setempat telah membuat papan penunjuk lokasi tersebut. Selain
itu, leaflet yang dicetak oleh DPPSB, lokasi wisata Kahyangan juga termasuk salah satu obyek wisata andalan Wonogiri.
Menurut rencana, tujuh desa di daerah selatan Sungai Wiroko akan dikembangkan menjadi daerah sentra tanaman
perkebunan dan buah-buahan. Tujuh desa itu adalah desa Sukoharjo, Dlepih, Wiroko, Hargosari, Hargorejo dan
Genengharjo serta Girirejo. Tarjo berharap jika masyarakat sudah mengubah pola tanam, maka tanamannya tidak
melulu palawija. ”Wisatawan yang datang bisa langsung membawa oleh-oleh buah-buahan, seperti daerah wisata
daerah lain.” Menuju lokasi Kahyangan tidak terlalu sulit. Jalur transportasi pedesaan sudah berjalan dan di
Tirtomoyo juga terdapat angkutan umum pada malam hari.Potensi lain yang cukup mengangkat daerah Tirtomoyo
menjadi daerah subur adalah industri batik tulis dan industri genteng di sekitar Sungai Wiroko. Dua industri tersebut,
mampu mengurangi angka pengangguran. Untuk industri rumah tangga, batik tulis Wonogiren menyerap tenaga kerja
mencapai 250 orang, sedangkan industri genteng sekitar 200-an tenaga. Industri batik tulis, di daerah Ngarjosari hingga
saat ini masih dilestarikan karena turun temurun. HUTAN KETHUObyek Wisata Alas Kethu terletak ditengah-tengah
jantung Kota Wonogiri dengan panorama hutan jati, mahoni dan kayu putih seluas kurang lebih 40 Ha sebagai Rencana
Pengembangan Wisata Pelangi Dunia.Alas Kethu sangat cocok untuk shoting pembuatan film dan sinetron laga, karena
dekat dengan keraton Surakarta dan Mangkunegaran.AIR TERJUN SETRENAir Terjun Setren merupakan obyek wisata
pilihan yang tidak kalah menariknya dengan Air Terjun Tawangmangu, terletak di Kecamatan Slogohimo kurang lebih 30
Km arah timur Kota Wonogiri menuju Ponorogo (Jawa Timur). Pemandangan yang masih alami dengan panorama
perbukitan dan air terjun, agrowisata sangat tepat untuk wisata kalangan muda-mudi dan para pecinta alam. Kecamatan
Slogohimo merupakan salah satu kecamatan andalan penghasil pendapatan asli daerah (PAD) Wonogiri. Apalagi jika
ditilik dari letak geografis, maka wilayah Slogohimo menjadi daerah persimpangan yang cukup ramai. Jika ke timur, akan
menuju wilayah Kecamatan Purwantoro yang menjadi daerah perbatasan dengan wilayah Jawa Timur, sementara jika ke
selatan akan menembus wilayah Jawa Timur pula.Potensi alam pegunungan menjadi salah satu sumber penghasil
devisa domestik, yakni air terjun Girimanik yang berada di Desa Setren. Daerah ini bisa dikatakan menyerupai daerah
Tawangmangu, Karanganyar, cuma daerah Setren belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. Namun jika ditilik dari
kondisi alam, keindahan dan kesejukannya sama dengan wilayah Tawangmangu yang dingin.Oleh karena itu, sejak
tahun 2000, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mencoba mengembangkan wisata alam pegunungan air terjun
Girimanik. Camat Slogohimo, Soemarjo, mengatakan kekayaan alam pegunungan menjadi salah satu andalan daerah
http://www.indonesia.go.id/id - REPUBLIK INDONESIA Powered by Joomla Generated: 30 March, 2009, 11:59
Slogohimo. Bahkan, Pemkab Wonogiri juga menaruh harapan besar dari daerah pegunungan Girimanik. Alasannya,
daerah pegunungan Girimanik jika dikembangkan secara maksimal akan mampu menghasilkan pendapatan asli daerah.
Di pegunungan Girimanik juga terdapat wisata spiritual, sehingga di wilayah Wonogiri wisata spiritual bisa dijumpai di
Kecamatan Tirtomoyo, Paranggupito dan Slogohimo. “Girimanik menyimpan potensi pariwisata yang bisa menjadi
andalan Kabupaten Wonogiri untuk pemasukan PAD,” jelasnya.Di wisata alam Girimanik terdapat tiga air terjun,
yakni air terjun Manikmoyo, air terjun Condromoyo, dan air terjun Tejomoyo. Daya tarik fisik berupa pemandangan alam
pegunungan yang asri dan alami, menjadikan air terjun tersebut bisa jadi andalan pengembangan pariwisata.
“Karena dilengkapi dengan Sendang Drajat dan Sendang Kanastren sehingga menjadi daya tarik
tersendiri.”Setiap tahun, di Setren dilangsungkan upacara adat susuk wangan, yakni upacara syukur dari warga
Setren atas hasil bumi yang diraih. Saat upacara susuk wangan itu, pengunjung wisata bisa melihat ratusan ayam
panggang yang dipersembahkan oleh para petani kepada Sang Khalik. “Pemkab Wonogiri telah membangun
jalan sepanjang 12 km, namun saat ini terkendala nota kesepahaman atau MoU antara perum Perhutani dengan
Pemkab Wonogiri,” urainya. Setiap liburan, pengunjung wisata Girimanik sudah cukup banyak. “Sementara
pengelolaan ditangani pihak desa, sehingga pemasukan yang ada untuk kas desa.”Selain itu, hutan Donoloyo
yang ditumbuhi pohon jati ukuran besar menjadi salah satu potensi yang dikembangkan oleh Kecamatan Slogohimo.
“Hutan tersebut merupakan petilasan zaman Kerajaan Majapahit dan setiap Kamis malam dipadati pengunjung.
Bahkan saka (tiang) bangunan Keraton Solo berasal dari kayu jati Donoloyo.”Wilayah Kecamatan Slogohimo
dikenal oleh masyarakat sebagai penghasil buah durian. Durian dari Slogohimo sering dikirim ke Jakarta atau kota-kota
besar lain. Terlebih buah durian dari Slogohimo memiliki kekhasan, yakni enak.Buah durian sangat potensial dan cocok
dikembangkan di wilayah Slogohimo.”Utamanya di daerah utara, masyarakat sangat banyak menanam pohon
durian. Pohon durian berkembang di empat desa dengan tidak kurang 10.000-an batang ditanam oleh
masyarakat,” jelasnya.Empat desa sentral durian adalah Desa Slogohimo, Sedaya, Gunan, dan Sokoboyo. Untuk
menunjang agrobisnis, di Desa Setren juga akan dikembangkan tanaman durian. Dinas Pertanian Wonogiri telah
memberikan bantuan sebanyak 400 batang bibit durian untuk dikembangkan di Setren. Selain itu, guna menunjang
wisata alam dan wisata agrobisnis, masyarakat juga mulai menanam dan mengembangkan tanaman stroberi dan nilam
(dilem).Tanaman stroberi, saat ini dikembangkan oleh anggota Kelompok Tani Girimanik. ”Lahan di Girimanik
memang sejuk sehingga cocok untuk dikembangkan tanaman stroberi. Sebanyak 400 batang telah dikelola Kelomtan
Girimanik dengan luas lahan satu hektare. Tanaman itu dikembangkan dan dikelola oleh 10 kepala
keluarga.”Yang cukup menggembirakan justru tanaman nilam atau dilem. Tanaman untuk bahan kosmetik ini
cukup produktif dan mampu membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tanaman nilam sementara ini
dikembangkan di empat desa dengan rata-rata pohon sebanyak 5.000 hingga 10.000 batang.Di Desa Made dan Soco
dikembangkan masing-masing 10.000 batang di lahan seluas satu hektare. Desa Klunggen mengembangkan 5.000
batang di lahan setengah hektare dan Desa Bulusari mengembangkan 11.000 batang di lahan seluas 1,1 ha. Prosesnya,
tanaman yang sudah dewasa dikeringkan dan disuling. Hasil penyulingan tahun ini dihasilkan 8 kuintal bahan atau 23 kg
minyak. Harga per 1 kg minyak nilam antara Rp 250.000 hingga Rp 300.000. ”Untuk pemasaran tidak kesulitan,
sebab saat panen sudah ada yang menunggu. Inovasi-inovasi masyarakat itu ternyata mampu menanggulangi angka
pengangguran dan kemiskinan. Dan untuk tanaman Nilam memang sangat menjanjikan.”Selain di bidang
agrobisnis, masyarakat Slogohimo juga berkecimpung dalam home industry. Di antara home industry yang sudah
berkembang dan menyerap tenaga kerja adalah rotan dan jamu instan. Untuk kerajinan rotan, pemasaran hasilnya bisa
ke berbagai negara karena sistem yang dilakukan oleh pengrajin adalah menyelesaikan pesanan. Kerajinan rotan ini
dikembangkan oleh 20 KK dan menjadi penghasilan oleh masyarakat Desa Tunggur. Sementara untuk kerajinan jamu
instan dikembangkan di Desa Slogohimo. ”Bahan yang dimanfaatkan pengrajin dari empon-empon baik itu kunir,
jahe, temulawak dan mahkota dewa. Jamu instan ini selalu ikut pameran dan sudah dijajakan di seluruh wilayah
Wonogiri.”Data Kecamatan SlogohimoBatas wilayah:Barat : JatisronoTimur : PurwantoroUtara : Karanganyar dan
JatipurnoSelatan : Kismantoro dan Jatiroto. Camat : SoemarjoLuas : 6.414,7955 hektareJumlah desa/kelurahan : 17
buahJumlah penduduk : 53.014 orangJumlah KK : 11.106 KKJumlah laki-laki : 26.638 orangJumlah perempuan : 26.376
orangSumber: Kecamatan Slogohimo. - Trianto Hery SuryonoLuas panen rata-rata produksi tanaman pertanianNo. Jenis
tanaman luas panen (ha) Produksi (kuintal)1. Padi sawah 2.467 139.8802. Jagung 3.699 169.7103. Ubi kayu 2.710
328.5904. Kacang tanah 1.546 15.955Tanaman yang produktif dan produksi buah-buahanNo. Jenis buah jumlah
tanaman produksi (kuintal)1. Alpukat 695 1412. Mangga 78.427 25.6003. Rambutan 58.358 6.4004. Sirsak 3.149 9455.
Durian 10.942 19.6216. Melinjo 51.729 6.7097. Jambu biji 1.617 4048. Sawo 1.059 2129. Pepaya 2.315 85010. Pisang
30.572 5.789Sumber: Wonogiri dalam Angka. - Trianto Hery Suryono
http://www.indonesia.go.id/id - REPUBLIK INDONESIA Powered by Joomla Generated: 30 March, 2009, 11:59